Fendy Surijanto LEBIH HINA DARIPADA PENGEMIS, PENIPU, PERAMPOK, dan PEMERKOSA

ARTIKEL HUKUM

Penipuan Fendy Surijanto, MODUS MENIPU, MELANGGAR, dan MERAMPOK NASI DARI PIRING PROFESI ORANG LAIN YANG SEDANG MENCARI NAFKAH

SUDAH DILARANG, MASIH JUGA SENGAJA BERANI DILANGGAR! PELANGGAR DAN PELANGGARAN YANG DISENGAJA! SAMA ARTINYA MINTA DIHUKUM HUKUMAN, YOU ASKED FOR IT!

Pengemis, Punya Masalah Hukum jual-beli tanah? Namun masih juga memperkosa profesi orang lain yang sedang mencari nafkah? Itu bukanlah perilaku seorang pengemis, namun PERAMPOK dan PEMERKOSA, akibat tidak mampu mengontrol libido KESERAKAHAN, lebih hina daripada seorang pengemis yang tidak mencari makan dengan cara merampas nasi dari piring milik profesi orang lain yang juga sedang mencari makan. Fendy Surijanto menuntut dilayani bak raja sekaligus penjajah yang “tukang perkosa”, disaat bersamaan meminta dilayani seperti seorang “bos” atau “raja” namun menyuruh yang memberi pelayanan untuk “mati makan BATU”?

Tidak ingin repot-repot pergi ke kantor hukum untuk menyewa jasa hukum, tidak ingin repot-repot mengantri di kantor hukum, tidak ingin repot-repot bayar ongkos dan bensin kendaraan, tidak ingin repot-repot mengisi buku tamu ataupun formulir, tidak repot-repot mendaftar, tidak ingin repot-repot membuat jadwal janji temu dengan penyedia jasa hhukum, tidak ingin repot-repot membaca kontrak jasa layanan hukum, tidak ingin repot-repot tanda-tangan dan membayar materai kontrak layanan hukum, tidak ingin repot-repot belajar dan mendalami ilmu hukum, tidak ingin repot-repot membayar biaya buku-buku hukum dan membacanya, tidak ingin repot-repot riset hukum, tidak ingin repot-repot membaca ribuan undang-undang maupun ribuan putusan pengadilan, tidak ingin repot-repot membayar tarif jasa profesi hukum SEPERAK PUN, namun ingin SEMUDAH MEMPERKOSA PROFESI KONSULTAN, PERKOSAAN MANA DENGAN SEMUDAH DAN SEGAMPANG BERMAIN HANDPHONE DI TANGAN, SEMUDAH DAN SEGAMPANG MENYALAH-GUNAKAN NOMOR KONTAK KERJA PROFESI KONSULTAN ATAUPUN MENYALAH-GUNAKAN EMAIL PROFESI KONSULTAN HUKUM, itulah Fendy Surijanto, seorang PENIPU, PERAMPOK NASI DARI PIRING MILIK PROFESI KONSULTAN, dan PEMERKOSA profesi konsultan, PREDATOR YANG SELALLU BERKELIARAN MENCARI MANGSA UNTUK DIMAKAN AKIBAT KESERAKAHAN Fendy Surijanto.

Sama halnya, pemerkosa mana yang hendak repot-repot memperkenalkan dirinya kepada korbannya? Pemerkosa mana, yang hendak repot-repot membayar korbannya? Pemerkosa mana, yang hendak repot-repot PDKT dan pacaran selama bertahun-tahun hingga mengeluarkan modal untuk berpacaran dengan korbannya? Pemerkosa mana, yang hendak repot-repot bertanggung-jawab atas pemerkosaannya? Pemerkosa mana, yang hendak repot-repot melamar dan bertunangan ataupun menikahi dan mengadakan resepsi nikah dengan korbannya? Pemerkosa mana, yang hendak repot-repot membesaarkan anak hasil perkosaan dengan korbannya? Pemerkosa mana, yang hendak repot-repot menafkahi korbannya? itulah PEMERKOSA bernama Fendy Surijanto, sang PREDATOR.

Kapan kami pernah mengizinkan dirinya meminta dilayani? Belum apa-apa sudah minta dilayani, bahkan belum apa-apa sudah MEMPERKOSA KONSULTAN YANG JELAS-JELAS MENCARI MAKAN DARI PROFESI MENJUAL JASA KONSELING SEPUTAR HUKUM DIMANA UNTUK MENCERITAKAN MASALAH HUKUM PUN KLIEN HARUS MEMBAYAR TARIF JASA KONSELING. Apa pula urusannya dengan kami sehingga dirinya merasa memiliki hak untuk mengganggu dan menyalah-gunakan email kami selaku penyedia jasa konsultasi? Silahkan dirinya mati bersama SAMPAH BAU miliknya tersebut, daripada mengganggu dan melecehkan profesi orang lain yang sedang mencari nafkah.

GEMBEL, PUNYA MASALAH HUKUM Fendy Surijanto (pengemis mana yang punya masalah hukum, tanah, ataupun pekerjaan dan upah?), NAMUN TIDAK BERSEDIA MEMBAYAR TARIF JASA KONSULTASI SEPERAP PUN, TANPA MALU MEMPERKOSA PROFESI KONSULTAN YANG SEDANG MENCARI NAFKAH, MEMBALAS AIR SUSU DENGAN PERKOSAAN, MEMPERKOSA SEMUDAH MENYALAH-GUNAKAN EMAIL KERJA ATAUPUN NOMOR KONTAK KERJA PROFESI KONSULTAN YANG JELAS-JELAS MEMUNGUT TARIF JASA PROFESI, PERTANDA “SUDAH PUTUS URAT MALUNYA”, MERASA BERHAK DILAYANI MESKI MENYURUH KONSULTAN YANG DIPERKOSA OLEHNYA UNTUK “MAKAN BATU”, LEBIH HINA DARIPADA PENGEMIS, MERASA BERHAK MEMPERBUDAK MANUSIA LAIN, MENYURUH ORANG LAIN MAKAN BATU SEMENTARA DIRINYA MEMINTA DILAYANI BAK RAJA, SEOLAH DERAJAT MANUSIA LAIN LEBIH RENDAH DARIPADA DIRINYA SENDIRI YANG BAHKAN LEBIH HINA DARIPADA PENGEMIS, PENIPU TIDAK TERIMA DITIPU, PEMERKOSA TIDAK BERSEDIA DIPERKOSA, DIMANA PENGEMIS SEKALIPUN TIDAK MENCARI MAKAN DENGAN CARA MERAMPOK NASI DARI PIRING PROFESI ORANG LAIN?

Kami kutuk Fendy Surijanto agar dirinya benar-benar menjelma PENGEMIS GEMBEL TANPA RUMAH DAN TANPA PUNYA PEKERJAAN, mengemis dari satu rumah ke rumah lain, dan hidup dengan mengais nasi basi dari tong sampah sebagai buah dari sikap dan kebiasaannya MEMPERKOSA PROFESI ORANG LAIN, BAHKAN MENCURI NASI DARI PIRING PROFESI ORANG LAIN YANG SEDANG MENCARI NAFKAH DAN SESUAP NASI! Dirinya bahkan lebih kotor dan lebih hina daripada seekor ANJING BUDUK KOTOR BERPENYAKIT BERBAU BUSUK MENJIJIKKAN.

Dapat dipastikan, Fendy Surijanto dididik oleh ibunya yang TUNASUSILA (karena memang hanya tunasusila yang tidak punya malu dan sudah “putus urat malunya”), serta hasil didikan oleh ayahnya yang merupakan PEMERKOSA (TUKANG PERKOSA). Entah sudah berapa banyak Fendy Surijanto memperkosa orang lain, dan tidak mengherankan bila Fendy Surijanto melihat gadis cantik di jalan maka seketika itu juga akan diperkosa oleh Fendy Surijanto sang PREDATOR SERAKAH TAMAK TIDAK PUNYA MALU YANG GAGAL MENGONTROL LIBIDO NAFSU KESERAKAHAN DIRINYA SENDIRI.

Konsultan mana lagi, yang hendak Anda perkosa profesinya, wahai Fendy Surijanto sang PREDATOR? Mental pengemis sebagai akibat dari mental SERAKAH-KESETANAN bak SETAN, memupuk kekayaan pribadi dengan cara merampok nasi dari piring profesi milik orang lain TANPA RASA MALU. Profesi utama Fendy Surijanto dengan demikian ialah, MEMPERKOSA PROFESI ORANG LAIN, MERAMPOK NASI DARI PIRING ORANG LAIN, MENGEMIS-NGEMIS SEPERTI GEMBEL YANG TIDAK PUNYA RUMAH DAN TIDAK PUNYA PEKERJAAN.

Adakah yang lebih hina dan lebih serakah daripada seorang anak tunasusila bernama Fendy Surijanto? Entah sudah berapa banyak korban berjatuhan dimangsa dan diperkosa oleh Fendy Surijanto, dimana publikasi ini menjadi medium pengingat bagi masyarakat agar berhati-hati terhadap PEMERKOSA bernama Fendy Surijanto agar tidak menjadi korban-korban serupa dikemudian hari.

Ia pikir siapa dirinya, merasa berhak dilayani dan disaat bersamaan memperkosa profesi orang lain, meminta dilayani dan disaat bersamaan menyuruh profesi konsultan untuk makan BATU? Dirinya hanyalah seorang ANAK TUNA SUSILA didikan TUKANG PERKOSA. Dirinya mati sekalipun, apa urusannya dengan kami? Justru, semesta ini akan bersyukur bila PEMERKOSA TIDAK PUNYA MALU SERAKAH HINA semacam dirinya musnah dan punah dari muka bumi ini secepatnya dan selama-lamanya. Adakah yang lebih HINA daripada dirinya? Bahkan pengemis pun lebih terhormat daripada BAJINGAN HINA SERAKAH TIDAK PUNYA MALU semacam manusia berhati hewan laknat tersebut. Ironis, namun nyata, hasil salah didik dan salah asuhan ibunya yang TUNA SUSILA TIDAK PUNYA MALU dan ayahnya yang TUKANG PERKOSA.

Sudah tidak terhitung lagi pengorbanan yang kami kerahkan untuk membangun website ini dari segi biaya, waktu, tenaga, kesehatan, pikiran, alih-alih membalas air susu dengan kontribusi bagi kami, justru membalas dengan PERKOSAAN terhadap profesi kami, menyalah-gunakan nomor kontak kerja atau email profesi kami, mengganggu waktu kami bahkan menyuruh kami mati makan BATU sembari memperbudak tenaga kami seolah kami tidak punya hak atas kompensasi jasa (tarif layanan) yang menjadi sumber nafkah kami. Kami bekerja mencari nafkah secara legal, dimana tiada siapapun berhak untuk mengeksploitasi bahkan memanipulasi kami untuk bekerja secara tenang bebas dari gangguan oleh PEMERKOSA terlebih PENIPU TIDAK PUNYA MALU SERAKAH BIADAB.

Mungkinkah ada diantara Anda yang mampu mendapatkan email kerja dan profesi kami dalam website ini, tanpa membaca “Syarat dan Ketentuan” maupun berbagai peringatan dalam website ini bahwa “HANYA KLIEN PEMBAYAR TARIF KONSULTASI YANG BERHAK MENCERITAKAN ATAUPUN BERTANYA SEPUTAR HUKUM”? Apakah memakai alibi “hendak beli eBook”, dapat menjadi “alasan pembenar” untuk MELANGGAR dan MEMPERKOSA PROFESI KONSULTAN HUKUM dimana sudah demikian jelas profesi utama kami sebagaimana HEADER WEBSITE ini ialah sebagai konsultan hukum? JIka begitu, semua orang saja memakai alibi serupa untuk memperkosa seluruh kalangan konsultan di negeri ini (hanya bagi orang yang “SUDAH PUTUS URAT MALUNYA”).

FENDY SURIJANTO, lahir di Surabaya tanggal 06-09-1979, Kartu Tanda Penduduk 3578060609790016, Photographer, 08123125195, fendysurijanto @gmail .com, DKI Jakarta, fendydesign .com, dengan lancang MELANGGAR serta MENYALAH-GUNAKAN EMAIL PROFESI KERJA kami semata untuk MODUS penipuan dengan niat MENIPU serta MENGECOH, sebagai berikut:

PENIPU Fendy Surijanto : “Pertanyaan mengenai ebook pertanahan. Yth. Legal Hukum, Bersama ini saya ingin mengetahui lebih jelas tentang resiko membeli property HGB diatas HPL, apa saja kelebihan kekurangan, dan resikonya. Mohon info apakah hal ini dijelaskan pada buku tentang ebook pertanahan ? Bila ya, mohon info bagaimana cara saya bisa mendapatkan ebook tsb.” [NOTE Redaksi : Mustahil dirinya bisa mendapat email kerja kami tanpa membaca peringatan pada website, bahwa hanya klien pembayar tarif yang berhak menceritakan masalah hukum ataupun bertanya seputar hukum, KARENA KAMI YANG MERANCANG DESAIN DAN TATA LETAK WEBSITE INI SEDEMIKIAN RUPA!]

Konsultan Shietra : “ANDA TELAH MELANGGAR PERINGATAN DI WEBSITE SERTA MENYALAH-GUNAKAN EMAIL PROFESI KERJA KAMI! Untuk apa website mencantumkan sinopsis ebook? Anda pikir dengan memakai alibi hendak membeli ebook, anda berhak untuk melanggar peringatan, menyalah-gunakan nomor kontak kerja profesi konsultan, serta memperkosa profesi konsultan hukum? YOU ASKED FOR IT, ID Anda akan kami cantum sebagai “PELANGGAR & PEMERKOSA PROFESI KONSULTAN”!”

Fendy Surijanto : “...” Tidak ada jawaban ataupun respons, kabur setelah asyik memperkosa profesi orang lain. Pemerkosa mana juga yang hendak bertanggung-jawab atas perkosaan yang dilakukan olehnya?

Konsultan Shietra : “Konsultan hukum mana lagi yang hendak Anda perkosa profesinya? Mau bilang tidak baca berbagai peringatan dalam website tempat ebook dijual? Belum apa-apa anda telah menipu dan memperkosa profesi konsultan. Anda lebih hina daripada pengemis. Pengemis tidak mencari makan dengan cara merampok nasi dari piring profesi orang lain. Pelanggaran dan eprkosaan apa lagi setelah ini oleh Anda, wahai “PEMERKOSA PELANGGAR tanpa nama”?”

Fendy Surijanto : “...” Tidak ada jawaban ataupun respons.

Konsultan Shietra : “Terus saja, tanya ini itu soal hukum, langgar ini itu sekalipun peringatan dalam website begitu besarnya, perkosa ini itu meski sudah jelas profesi konsultan mencari nafkah dari mendengarkan masalah hukum dan tanya jawab. Apa lagi setelah ini, tanya ini itu dengan  memakai alasan hendak beli ebook? Terus saja, langgar, TUKANG LANGGAR!”

Fendy Surijanto : “...” Tidak ada jawaban ataupun respons.

Konsultan Shietra : “Anda dapat email profesi kerja kami, DARI MANA!? Siapa yang izinkan Anda untuk salahgunakan email kerja kami? Atas hak dari mana Anda LANGGAR peringatan dalam website? Enak ya, perkosa profesi konsultan, semudah bermain HP? Besok konsultan mana lagi, yang Anda perkosa profesinya, dengan memakai alasan hendak beli ebook?”

Fendy Surijanto : “...” Tidak ada jawaban ataupun respons.

Konsultan Shietra : “Gembel, ingin beli tanah miliaran rupiah? Tarif konsultasi yang tidak seberapa harganya pun masih juga ingin Anda rampok. Anda benar-benar lebih hina daripada pengemis! Ayo, teruslah, mengemis-ngemis seperti gelandangan gembel di jalanan, tanpa rumah dan tanpa pekerjaan, saya doakan Anda benar-benar menjadi GEMBEL GELANDANGAN TANPA RUMAH DAN TANPA PEKERJAAN, wahai PELANGGAR TUKANG PERKOSA tanpa nama! Konsultan mana lagi yang hendak Anda perkosa profesinya dengan MODUS MURAHAN PENIPUAN Anda?”

Fendy Surijanto : “...” Tidak ada jawaban ataupun respons, mungkin sudah MATI, dan sudah selayaknya “manusia sampah” macam Fendy Surijanto masuk TONG SAMPAH jika bukan NERAKA.

Konsultan Shietra : “Anda dididik oleh TUKANG PERKOSA ya? Sudah PERKOSA berapa konsultan hari ini? Besok konsultan mana lagi yang akan Anda PERKOSA profesinya? Hanya karena KESERAKAHAN, anda menjadi TUNASUSILA TIDAK PUNYA MALU, WAHAI GEMBEL HINA! LIBIDO BIRAHI Anda begitu besar, hingga tidak terkontrol ya, sehingga menyalahgunakan nomor kontak kerja profesi orang lain untuk DIPERKOSA? Apa sih agama Anda? Begitu ya, cara anda dididik oleh agama dan orangtua Anda? Saya tidak akan kaget bila orangtua Anda adalah TUNASUSILA dan TUKANG PERKOSA, karena faktanya Anda seorang PELANGGAR, PENIPU MODUS, sekaligus PEMERKOSA TIDAK PUNYA MALU!”

Sang penipu, Fendy Surijanto, pastilah tidak menyadari bahwa dirinya adalah korban KESERAKAHAN dirinya sendiri, sehingga melakukan perilaku tercela TIDAK BERMORAL seperti memperkosa profesi orang lain yang sedang mencari nafkah, bahkan memakai cara-cara licik semacam MODUS, menyalah-gunakan email kerja profesi orang lain yang sedang mencari nafkah, hingga dengan hina tidak tahu malu merampok nasi dari piring orang lain yang tidak seberapa harganya, semata akibat bersumber dari KESERAKAHAN dari dalam dirinya. Biasanya, ‘manusia sampah” yang sampai demikian liciknya memakai modus penipuan, telah TERBIASA MENIPU, sehingga otaknya penuh oleh modus-modus penipuan.

UNTUK APA WEBSITE INI MENCANTUMAN SINOPSIS EBOOK BILA MASIH JUGA SENGAJA MELANGGAR PERINGATAN DALAM WEBSITE INI UNTUK TIDAK MENYALAH-GUNAKAN EMAIL PROFESI KAMI TERLEBIH PERINGATAN BERUPA LARANGAN UNTUK TIDAK MENCERITAKAN ATAUPUN BERTANYA SEPUTAR HUKUM KECUALI BAGI KLIEN PEMBAYAR TARIF LAYANAN JASA KONSULTASI? MELANGGAR TETAPLAH MELANGGAR, DAN MELANGGAR ADALAH PERBUATAN TERCELA SEKALIGUS TIDAK DAPAT DITOLERIR TERLEBIH DIBERIKAN KOMPROMI! ENTAH PELANGGARAN APALAGI KELAK OLEH “MANUSIA SAMPAH” PENIPU BERNAMA FENDY SURIJANTO.

BELUM APA-APA SUDAH MELANGGAR, MENIPU, MENYALAH-GUNAKAN, SERTA MEMERKOSA. Manusia bejat “setan tanpa nama” yang bernama Fendy Surijanto tersebut. Wajar saja dirinya bahkan tidak memperkenalkan diri, pemerkosa mana juga yang hendak repot-repot memperkenalkan diri? Dapat dipastikan seperti itulah Fendy Surijanto terbiasa dididik oleh orangtuanya yang juga dapat dipastikan tidak kalah MELANGGAR, MENYALAH-GUNAKAN, sekaligus MENIPU dan MEMPERKOSA.