Nicola Tesla once said,
Think clearly,
Instead of thinking deeply.
At first,
As we previously assumed,
We really need a clear mind and common sense only when we are overcome by angry emotions,
So that we don’t do anything foolish,
Which we will regret ourselves in the future.
It turns out,
That assumption is wrong for half.
It is true that when we are controlled by negative feelings that defeat the
dominance of our brain,
Impulsive instead of logical,
Then a clear mind and common sense can be the antidote,
So that we can think and behave back on the proper “on the track”.
In fact,
Clear mind and common sense,
We need in our daily life,
Whatever the activity,
Situation,
No matter what our inner condition is.
When we don’t know what we need or should do,
So think clearly,
And put common sense first.
When we don’t know what should be our response or answer,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are gripped by panic,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are controlled by a feeling of fear that freezes and paralyzes,
So think clearly,
And put common sense first.
When we fail to restrain ourselves from the desire or obsession with
ownership that is actually not a need,
So think clearly,
And put common sense first.
When we make unnecessary mistakes,
So think clearly,
And put common sense first.
When we have a bad day or are even involved in a life tragedy,
So think clearly,
And put common sense first.
When we feel the rush of feelings of joy,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are full of enthusiasm,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are drowning in lowly lust,
So think clearly,
And put common sense first.
When we take the wrong step and find a dead end,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are treated unfairly and become frustrated when we find ourselves
trapped in a world that never works ideally,
So think clearly,
And put common sense first.
When we have a great and joyful day,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are proud of ourselves because we managed to score various
prestigious achievements,
So think clearly,
And put common sense first.
When we win,
So think clearly,
And put common sense first.
When we lose,
So think clearly,
And put common sense first.
When we succeed,
So think clearly,
And put common sense first.
When we fail,
So think clearly,
And put common sense first.
When we enjoy the sweetness of life,
So think clearly,
And put common sense first.
When we feel the pain and bitterness of life,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are successful and victorious that can make us forget the mainland,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are tempted to give up when we fall and get hit hard,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are unknown and unacknowledged,
So think clearly,
And put common sense first.
When we are loved and adored by many fans,
So think clearly,
And put common sense first.
When we were young,
So think clearly,
And put common sense first.
When we’re old,
So think clearly,
As well as advancing common sense.
That’s what is often referred to as,
Mindful,
Fully conscious and fully aware,
Practicing strengthens awareness,
So that we become empowered and have the ability to overcome the domination
of the subconscious which has dominated the lives of the majority of mankind.
Only when we lie down to rest at night,
We allow ourselves to rest our mental states after a long day of practice,
Without thinking,
Mindless,
But still with a clear mind.
clear Mind,
It is a state of mind,
“State of mind”,
Is an adjective,
Not a verb.
Clear Mind,
Like the condition of water in a pond or lake,
When the water in the pond is clear,
Then we can see everything that is at the bottom of the pond.
When the pool water is cloudy,
Then we will not be able to see anything below the surface of the pool
water.
The pool in the parable above,
Is a reflection of the nature of our minds,
Which is often tainted or polluted by the turbidity of the world,
Toxic people,
Even our own stupidity,
As polluters that cloud our minds,
So that we fail even to know ourselves,
Especially to be able to control and monitor our own behavior and thoughts.
Maybe it’s good and it’s time,
To revise our credo above,
Be reads as below.
When we don’t know what to do,
Then clear our mind.
As well as turn on common sense.
When we don’t know what to say,
Then clear our mind,
As well as turn on common sense.
When we don’t know what to think,
Then clear our mind
As well as turn on common sense.
Becoming a meditator,
It is not to be someone who is skilled in thinking,
But those who have accustomed themselves and are used to clearing their
minds,
And stay conscious as long as they can in every activity.
Realizing and investigating every mental phenomenon as well as physical
phenomena,
Not thinking.
Clear Mind,
Makes us able to see as it is.
Meanwhile,
Thinking deeply can plunge us into speculators,
When our minds are not clear,
Aka cloudy and polluted mind.
It is impossible alias absurd,
We are able to think clearly when our minds are cloudy with dirt and
pollution or stains.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Nicola Tesla pernah berkata,
Berpikirlah secara jernih,
Alih-alih berpikir secara
mendalam.
Pada mulanya,
Sebagaimana asumsi kita
sebelum ini,
Pikiran yang jernih dan akal
sehat sangat kita butuhkan hanya saat kita sedang dikuasai emosi penuh
kemarahan,
Agar kita tidak melakukan
sesuatu kebodohan,
Yang akan kita sesali sendiri
dikemudian hari.
Ternyata,
Asumsi itu keliru untuk separuhnya.
Betul bahwa dikala kita
sedang dikuasai oleh perasaan-perasaan negatif yang mengalahkan dominasi otak
kita,
Impulsif alih-alih logis,
Maka pikiran yang jernih dan
akal sehat dapat menjadi obat penawarnya,
Agar kita dapat berpikir
serta bersikap kembali pada “on the track”
yang semestinya.
Pada kenyataannya,
Pikiran yang jernih maupun
akal sehat,
Kita butuhkan dalam kehidupan
kita sehari-harinya,
Apapun aktivitas,
Situasi,
Maupun kondisi batin kita.
Disaat kita tidak mengetahui
apa yang perlu atau seharusnya kita kerjakan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita tidak tahu apa
yang semestinya menjadi respons atau tanggapan kita,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita dicekam kepanikan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita dikuasai oleh
perasaan takut yang membekukan serta melumpuhkan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita gagal membendung
diri dari keinginan maupun obsesi terhadap kepemilikan yang sebetulnya bukan
kebutuhan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita melakukan
kekeliruan yang tidak perlu sampai terjadi,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita mengalami hari
yang buruk atau bahkan terlibat dalam tragedi kehidupan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita merasakan
derasnya perasaan gembira,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita penuh oleh
antusiasme,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita tenggelam dalam
nafsu rendahan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita salah melangkah
dan menemukan jalan buntu,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita diperlakukan
tidak adil dan menjadi frustasi ketika menemukan diri kita terjebak di dalam
dunia yang tidak pernah berjalan secara ideal,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita mengalami hari
yang hebat dan menggembirakan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita berbangga diri
karena berhasil mencetak berbagai prestasi yang bergengsi,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita menang,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita kalah,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita berhasil,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita gagal,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita menikmati
manisnya hidup,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita merasakan derita serta
pahitnya kehidupan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita sukses dan
berjaya yang mampu membuat kita lupa pada daratan,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita tergoda untuk
putus asa ketika terjatuh dan terpukul hebat,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita tidak dikenal dan
tidak diakui,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita digemari dan
dipuja oleh banyak penggemar,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita muda,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Disaat kita tua,
Maka berpikirlah jernih,
Serta kedepankan akal sehat.
Itulah yang sering disebut
sebagai,
Berkesadaran penuh,
Berlatih menguatkan alam
sadar,
Agar kita menjadi berdaya dan
memiliki kemampuan untuk mengatasi dominasi alam bawah sadar yang selama ini
menguasai kehidupan mayoritas umat manusia.
Hanya pada saat kita
terbaring untuk istirahat di malam hari,
Kita mengizinkan diri untuk mengistirahatkan
kondisi mental kita setelah seharian penuh berlatih,
Tanpa berpikir,
Tanpa pikiran,
Namun tetap dengan pikiran
yang jernih.
Pikiran yang jernih,
Adalah sebentuk kondisi
batin,
“State of mind”,
Adalah kata sifat,
Bukan kata kerja.
Pikiran yang jernih,
Ibarat kondisi air di sebuah
kolam atau danau,
Ketika air di kolam tersebut
jernih adanya,
Maka kita dapat melihat
segala sesuatu yang ada di dasar kolam.
Ketika air kolam tersebut
dalam kondisi keruh,
Maka kita tidak akan dapat
melihat apapun di bawah permukaan air kolam tersebut.
Kolam pada perumpamaan di
atas,
Adalah cerminan alam pikiran
kita,
Yang seringkali dicemari oleh
kekeruhan dunia,
Orang-orang yang beracun,
Maupun kebodohan batin kita
sendiri,
Sebagai pencemar yang membuat
keruh alam pikiran kita,
Sehingga kita bahkan gagal
untuk mengenal diri kita sendiri,
Terlebih untuk mampu
mengendalikan dan mengawasi perilaku maupun pikiran diri kita sendiri.
Mungkin ada baiknya serta
sudah saatnya,
Untuk merevisi kredo kita di
atas,
Menjadi berbunyi seperti di
bawah ini.
Disaat kita tidak tahu apa
yang perlu kita lakukan,
Maka jernihkanlah pikiran,
Serta hidupkan akal sehat.
Disaat kita tidak tahu apa
yang harus kita katakan,
Maka jernihkanlah pikiran,
Serta hidupkan akal sehat.
Disaat kita tidak tahu apa
yang sebaiknya kita pikirkan,
Maka jernihkanlah pikiran,
Serta hidupkan akal sehat.
Menjadi seorang yang berlatih
meditasi,
Seorang meditator,
Bukanlah menjadi seseorang
yang terampil dalam berpikir,
Namun mereka yang telah
membiasakan diri serta terbiasa untuk menjernihkan pikiran,
Serta tetap sadar selama yang
ia mampu dalam setiap aktivitasnya.
Menyadari dan menyelidiki
setiap fenomena batin maupun fenomena fisik,
Bukan berpikir.
Pikiran yang jernih,
Membuat kita mampu melihat
secara apa adanya.
Sementara itu,
Berpikir secara mendalam
dapat menjerumuskan kita menjadi seorang spekulan,
Bilamana pikiran kita tidak
jernih,
Alias pikiran yang keruh dan
tercemar.
Adalah tidak mungkin alias
mustahil,
Kita mampu berpikir secara
jernih bila pikiran kita dalam kondisi keruh oleh cemaran dan polusi ataupun noda.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.