KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

If They Don't Believe in the Existence of Deadly Transmissive Viruses, Especially Abstract Threats like HELL and GOD?

HERY SHIETRA, If They Don't Believe in the Existence of Deadly Transmissive Viruses, Especially Abstract Threats like HELL and GOD?

Who would have thought,
It turns out that our society is very good at deceiving themselves,
And by deceiving themselves,
They carry potential risks that can harm other people,
Because after all,
We live by sharing space and breathing space.
We do not live in a vacuum that is impermeable to other humans,
Nor does it live in a body and soul that is immune from injury especially from disaster.
Beginning to doubt,
When a person feels he never believed in the existence of a pandemic caused by a deadly infectious virus,
Then it means the same thing,
They will also never believe in the existence of HELL realm,
Which according to them must be only fictional realm,
Which only exists in a mere fairy tale world,
They will never meet in real life.
If a deadly plague caused by an infectious virus,
They do not believe the truth or its existence in this human world,
Even though empirical evidence has been widely reported by a large number of medical circles and the authorities of various countries,
But the truth is still not recognized by them, and it is thought there have never been things like deadly transmitted viruses,
Then the more painful threats that are more abstract, like the concept of HELL?
As many victims died in various countries and in various cities due to being infected with a deadly contagious virus,
Even though it has become a global pandemic, where a number of countries continually report citizens becoming victims of the deadly infectious virus,
However, by some of our society, it is still considered non-existent,
Only rumors, bullshit,
And there never was,
Or believe it never existed even though the threat of the plague was right before our eyes,
Like believing something that is beyond reality or even against reality,
Like the nicotine addicts who keep smoking tobacco,
Without ever feeling deterrent or awakened,
Even though he was sentenced by a doctor, he would die from cancer caused by the accumulation of tobacco poison,
Especially the threat of danger for passive smokers,
Then especially scary threats like HELL,
It will be useless even if we frighten people who like to do evil or do bad deeds,
That their actions will bear fruit in the future,
Where the law of karma will make them reborn in the HELL realm,
Maybe they will respond to our threat by saying this,
“If the virus is just deadly, we are not afraid, especially HELL? It’s just a myth for children.”
Regarding an outbreak or pandemic caused by a deadly infectious virus,
As non-existent and never existed,
Equally they are trying to bargain with God,
Or maybe even feel entitled to try God,
Where might God say,
“Who do you think you are, silly human?”
It’s possible,
If a pandemic like a contagious virus is deadly,
Even though it is so real,
Even though the danger is so deadly and has become a pandemic in their country,
So especially the threats such as the existence of a more abstract figure named GOD?
When against the laws of the country that can provide sanctions and threats of punishment,
Even though it is proven and can be seen and touched with our own hands, there is a prison that keeps prisoners in prison,
But there are still many crimes committed by not a few humans around us,
Then what is more about a very abstract threat such as the Law of Karma, which is invisible and cannot be touched like a prison building?
Like a blind human,
Even though elephants are right in front of their eyes,
But they never felt the threat of being trampled to death by the elephant.
Aren’t there more stupid humans?
Instead of blinding his own eyes,
Blinding one’s own conscience,
Blinding the eyes of his own heart,
And blinded himself,
To even feel able to guide other blind people, to HELL?
As blind people want to guide and guide other blind people,
Where will this world be taken by blind people who believe that their vision is NORMAL?
If they don’t believe in the existence of deadly transmissive viruses,
Especially Abstract Threats like HELL and GOD?
© HERY SHIETRA Copyright.

Siapa yang menyangka,
Ternyata masyarakat kita sangat pandai menipu dirinya sendiri,
Dan dengan menipu diri sendiri,
Mereka membawa potensi resiko yang dapat membahayakan orang lain,
Karena bagaimana pun,
kita hidup dengan saling berbagi ruang gerak dan ruang nafas.
Kita tidaklah hidup dalam suatu ruang hampa yang kedap dari manusia lainnya,
Tidak juga hidup dalam suatu tubuh dan jiwa yang kebal dari luka terlebih dari malapetaka.
Mulai menjadi meragukan,
Ketika seseorang manusia merasa tidak pernah percaya akan adanya pandemik yang diakibatkan oleh virus menular mematikan,
Maka itu sama artinya,
Mereka tidak juga akan pernah percaya akan adanya alam NERAKA,
Yang menurut mereka pastilah hanya alam fiksi,
Yang hanya ada dalam dunia dongeng belaka,
Yang tidak akan pernah mereka jumpai dalam kehidupan nyata.
Jika wabah mematikan yang diakibatkan oleh virus menular,
Tidak mereka percayai kebenaran maupun keberadaannya di dunia manusia ini,
Sekalipun bukti empiris telah demikian banyak dilaporkan oleh sejumlah besar kalangan medis maupun otoritas berbagai negara,
Namun masih juga dipungkiri dan dianggap tidak pernah ada hal-hal semacam virus menular mematikan,
Maka terlebih ancaman menyakitkan yang lebih abstrak, seperti konsep tentang NERAKA?
Sebanyak apapun korban jiwa bertumbangan di berbagai negara dan di berbagai kota akibat terinfeksi virus menular mematikan,
Sekalipun telah menjadi pandemik global, dimana sejumlah negara terus-menerus melaporkan warganya menjadi korban-korban terjangkit virus menular mematikan,
Akan tetapi oleh sebagian masyarakat kita, masih dianggap tidak ada,
Hanya rumor, omong kosong,
Dan tidak pernah ada,
Atau meyakininya tidak pernah ada sekalipun ancaman wabah telah berada persis di depan mata,
Bagaikan meyakini sesuatu keyakinan yang diluar kenyataan atau bahkan melawan kenyataan,
Bagaikan para pecandu nikotin yang terus saja menghisap asap tembakau,
Tanpa pernah merasa jera ataupun tersadarkan,
Sekalipun dirinya telah divonis dokter, akan meninggal akibat kanker yang ditimbulkan akumulasi racun tembakau,
Terlebih ancaman bahaya bagi penghisap pasif dari asap pembakaran tembakau,
Maka terlebih ancaman menakutkan seperti NERAKA,
Akan menjadi percuma sekalipun kita menakut-nakuti orang-orang yang gemar berbuat kejahatan,
Bahwa perbuatan mereka akan berbuah derita di masa mendatang,
Dimana hukum karma akan membuat mereka terlahir kembali dalam alam NERAKA,
Munkin mereka akan menanggapi ancaman kita dengan berkata seperti ini,
“Jika virus menular mematikan saja, kami tidak takut, apalagi NERAKA? Itu hanya mitos untuk anak-anak.
Menganggap wabah ataupun pandemik yang diakibatkan oleh virus menular mematikan,
Sebagai tidak eksis dan tidak pernah ada,
Sama artinya mereka sedang mencoba tawar-menawar dengan Tuhan,
Atau bahkan mungkin merasa berhak untuk mencoba-cobai Tuhan,
Dimana mungkin saja Tuhan akan berkata,
Kalian pikir siapa diri kalian, manusia konyol?
Mungkin saja juga,
Bila pandemik seperti virus menular mematikan saja,
Sekalipun telah demikian nyata adanya,
Sekalipun ancaman bahayanya demikian mematikan dan telah menjadi pandemik di negara mereka,
Maka terlebih-lebih ancaman seperti adanya sosok yang lebih abstrak bernama TUHAN?
Bila terhadap hukum negara yang dapat memberikan sanksi dan ancaman hukuman,
Sekalipun terbukti dan dapat kita lihat serta sentuh dengan tangan sendiri, adanya penjara yang mengurung para narapidana,
Namun masih juga kejahatan dilakukan oleh tidak sedikit manusia di sekitar kita,
Maka terlebih-lebih mengenai ancaman yang sangat abstrak seperti Hukum Karma, yang tidak kasat mata juga tidak dapat disentuh seperti gedung penjara?
Bagaikan manusia buta,
Sekalipun gajah telah berada persis di depan mata mereka,
Namun mereka tidak pernah merasa adanya ancaman akan terinjak mati oleh gajah itu.
Bukankah tidak ada manusia yang lebih bodoh,
Daripada membutakan matanya sendiri,
Membutakan nuraninya sendiri,
Membutakan mata hatinya sendiri,
Dan membutakan dirinya sendiri,
Hingga bahkan juga merasa mampu membimbing orang-orang buta lainnya, menuju NERAKA?
Bagaikan orang-orang buta hendak menuntun dan membimbing orang-orang buta lainnya,
Akan dibawa kemanakah, dunia kita ini, oleh orang-orang buta itu yang meyakini bahwa penglihatannya NORMAL adanya?
Bila mereka tidak percaya adanya pandemi virus menular mematikan,
Terlebih Ancaman Abstrak seperti NERAKA dan TUHAN?
© Hak Cipta HERY SHIETRA.