Hukum Tidak dapat Melawan Kemajuan Zaman

LEGAL ARTICLE
Para supir angkutan pelat kuning berunjuk rasa di Ibu Kota DKI Jakarta. Mereka menentang layanan transportasi roda empat berpelat hitam via pemesanan online/daring. Demonstrasi serupa pernah terjadi terhadap layanan trasnportasi roda dua via pemesanan aplikasi handphone berbasis daring, yang mana surat keputusan Menteri Perhubungan tentang pelarangan transportasi umum plat hitam pun tidak efektif karena konsumen telah menjatuhkan pilihan.
Secara rasional Gubernur DKI Jakarta, yang biasa disapa Pak Ahok, menanggapi bahwa demontrasi yang menuntut penghapusan angkutan umum berbasis internet diberantas, adalah sebuah permintaan konsumen yang tidak dapat dibendung.
Pemprov DKI Jakarta sudah mengambil tindakan tegas, namun layanan transportasi via pemesanan daring ini terus tumbuh bak jamur di musim hujan. Pak Ahok menimpali, bahwa pemerintah pun harus rasional dan mau mendengarkan suara masyarakat luas selaku pengguna jasa yang berhak memilih.
Apakah aplikasi messenger via aplikasi handphone harus dilarang dengan alasan mematikan PT Pos? Demikian Ahok berkata. Tidak lupa, Ahok memberi alternatif jalan tengah: melegalkan transportasi pemesanan daring, dimana para kendaraan pelat hitam yang tergabung dengan layanan tersebut wajib di daftarkan ke Dinas Perhubungan Pemda DKI, kemudian menempelkan uji kir demi keselamatan penumpang, dan membayar pajak dengan kategori kendaraan rental.
Dengan demikian semua sama-sama senang. Operator dan pengemudi taksi pelat kuning tidak memiliki alasan lagi untuk kurangnya kreatifitas mereka. Konsumen yang lebih luas diuntungkan dan terjaga keselamatannya. Dan membuka banyak lapangan kerja baru dengan sistem aplikasi yang terbukti efektif dan efesien. Disamping membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi bagi konsumen, pajak pendapatan asli daerah pun dapat ditingkatkan.
Jadi, daripada melawan kemajuan zaman, mengapa tidak mengikuti perkembangan yang ada dengan me-revolusi kreatifitas dan inovasi yang ada? Dalam hal ini konsumen telah menjatuhkan pilihan, dan adalah rasional serta wajar bila konsumen memilih moda transportasi yang lebih murah dan efektif karena sifatnya yang mengedepankan efesiensi serta efektivitas. Itulah ciri utama inovasi dan kreativitas.
Ahok kembali menambahkan, apakah demo dilarang? Tidak, layaknya Transjakarta yang mengundang demo pengemudi Kopaja dan Metromini karena merasa tersaingi. Biarkan mereka berdemo terus atau turut bergabung dengan Transjakarta sebagai alternatif jalan tengah yang diberikan Pemprov. Egois, mereka mati secara perlahan ditinggalkan konsumen.
Kemajuan tidak dapat dicegah, sebagai bagian dari perkembangan dan inovasi kreatifitas. Hukum hanya bisa menyesuaikan diri dan memberi jalan tengah. Hukum tidak memiliki legitimasi untuk membuat warga negaranya berpikiran picik dan primitif. Hukum harus memberadabkan dan mencerdaskan. Apapun kontroversinya, ikut kemajuan zaman atau terus mengikuti demo. Semua adalah pilihan masing-masing. Dan dari sini pula kita mengambil pelajaran yang berharga: het recht hink achter de feiten aan. Artinya, hukum selalu satu langkah berada di belakang realita dan kemajuan zaman. Hukum bersifat mencerdaskan dan memfasilitasi atau menjembatani peradaban kini terhadap peradaban baru dimasa depan, bukan mengekangnya berjalan stagnan. Kebudayaan selalu bergerak maju, dan hukum harus berjalan seiring dengannya. Hukum menghantarkan manusia yang diaturnya menuju kemajuan, bukan berjalan di tempat.
© SHIETRA & PARTNERS Copyright.