When “strong” is defined as unbreakable,
So it would be better if we choose to be someone who is “tough”,
Instead of being someone strong.
A “tough” personality and a “tough” soul means,
Have fallen and can still be dropped by others,
But rise again,
And will keep getting back up every time you fall or be dropped,
And move on.
We can’t always be “strong”,
There are times when we fall alone,
Or dropped by other people or fall due to circumstances.
Sometimes we are physically and mentally shaken and very devastated.
But we can choose to remain “tough” and “tough”.
Because of that,
Remember to always choose to be a “tough” and “tough” individual,
Whatever the circumstances,
Get back up after falling down,
And continue our steps to a goal that is good and useful for us.
This world doesn’t always run as ideally or as our hearts desire.
Where to be a good and righteous person,
Does not guarantee that we will be safe and protected from outside
interference.
We live in reality,
Not a fairy tale where good people always win,
Safe,
And closed the story with a sweet “HAPPY ENDING”.
We are often faced with a dilemmatic choice.
Which makes our hearts and courage shrink,
Become smaller,
And become even smaller,
Until finally transformed into a disheartened person,
Hopeless,
Pessimistic,
Powerless,
Resembling a bonsai tree,
Cannot develop optimally.
But whatever it is,
Better to be hurt (by someone else),
Instead of hurting ourselves.
It’s better not to be understood,
Instead of failing to understand ourselves.
It is better to be treated impatiently,
Than not being able to be patient with ourselves.
It is better not to be loved,
Than not being able to love ourselves.
It is better to be ostracized,
Than we do not become masters over ourselves.
It is better to be harmed by others,
Instead of harming ourselves.
Better to be hurt,
Instead of hurting ourselves.
It’s better to be abused,
Rather than belittling ourselves.
Better to be betrayed,
Instead of betraying ourselves.
Better to be disappointed,
Instead of disappointing ourselves.
Better to be deceived.
Instead of deceiving ourselves.
Better to be insulted,
Instead of insulting ourselves.
It’s better to be belittled by others,
Instead of underestimating ourselves.
Better to be doubted,
Instead of doubting ourselves.
It is better to be despised,
Instead of demeaning ourselves.
Better not to be appreciated,
Instead of failing to respect ourselves.
It is better to be rejected by others,
Instead of rejecting ourselves.
Better not to be loved,
Instead of failing to love ourselves.
Better to be bonsai by someone else,
Instead of dwarfing ourselves.
Better to be imprisoned,
Instead of imprisoning our own freedom.
Better to be fooled,
Instead of fooling ourselves.
It’s better to be dropped by someone else,
Rather than bringing ourselves down.
Better to be persecuted,
Instead of persecuting ourselves.
Better to be tormented by others,
Instead of torturing ourselves.
It is better for others to break their promises to us,
Instead of breaking our own promises.
It’s better not to get something,
Than not having ourselves.
Often we can’t bid too much,
Or hoping to have many choices in life.
We are always faced with choices that are limited and difficult to choose.
By knowing and realizing,
That in any difficult situation or condition that we face and encounter,
We still have free choice as well as other options for us to choose,
Then we can be tougher and more resilient in living life,
Even though our choices are very limited between two difficult choices.
That’s what it means, FREE CHOICE.
At least,
We can still choose not to harm and not hurt ourselves,
Even if it means we will be harmed and hurt by others.
We can still go on living
Even if this life is not ideal,
Even if life is unfair,
Even if we are treated unfairly,
This is what is known as “POSITIVE THINKING”.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Bila “kuat” diartikan sebagai
tidak dapat ditumbangkan,
Maka akan lebih baik bila
kita memilih menjadi seseorang pribadi yang “tangguh” serta “tegar”,
Alih-alih menjadi seseorang
yang kuat.
Kepribadian yang “tangguh”
serta jiwa yang “tegar” bermakna,
Pernah terjatuh dan masih
dapat dijatuhkan oleh orang lain,
Namun kembali bangkit,
Dan akan tetap kembali
bangkit setiap kali jatuh atau dijatuhkan,
Serta melanjutkan langkahnya.
Tidak selamanya kita dapat
bersikap “kuat”,
Ada kalanya kita terjatuh
sendiri,
Atau dijatuhkan orang lain
maupun jatuh akibat keadaan.
Terkadang fisik maupun jiwa
kita menjadi terguncang dan sangat terpukul.
Namun kita dapat memilih
untuk tetap bersikap “tangguh” serta “tegar”.
Karena itu,
Ingatlah untuk selalu memilih
menjadi seorang individu yang “tegar” dan “tangguh”,
Apapun situasi dan
kondisinya,
Kembali bangkit setelah
terjatuh,
Dan lanjutkan langkah kita
sampai pada tujuan yang baik serta bermanfaat bagi kita.
Dunia ini tidak selalu
berjalan secara ideal ataupun seperti kehendak hati kita,
Dimana menjadi orang baik dan
benar,
Tidak menjamin kita akan aman
dan terlindungi dari gangguan pihak luar.
Kita hidup dalam kenyataan,
Bukan kisah dongeng dimana
orang-orang baik selalu akan menang,
Selamat,
Serta ditutup kisahnya dengan
“HAPPY ENDING” yang manis.
Acapkali kita dihadapkan pada
pilihan yang dilematis,
Yang membuat hati dan
keberanian kita menjadi mengecil,
Menjadi kian kecil,
Dan menjadi lebih kecil lagi,
Sampai pada akhirnya menjelma
pribadi yang berkecil hati,
Putus asa,
Pesimis,
Tanpa daya,
Menyerupai pohon bonsai,
Tidak dapat berkembang secara
optimal.
Namun apapun itu,
Lebih baik disakiti (oleh
orang lain),
Daripada menyakiti diri kita
sendiri.
Lebih baik tidak dimengerti,
Daripada tidak dapat memahami
diri kita sendiri.
Lebih baik tidak dimaklumi,
Daripada gagal memaklumi diri
kita sendiri.
Lebih baik diperlakukan tidak
secara sabar,
Daripada tidak mampu bersabar
terhadap diri kita sendiri.
Lebih baik tidak dikasihi,
Daripada tidak mampu mengasihi
diri kita sendiri.
Lebih baik dikucilkan,
Daripada kita tidak menjadi
tuan atas diri kita sendiri.
Lebih baik dirugikan,
Daripada merugikan diri kita
sendiri.
Lebih baik dilukai,
Daripada melukai diri kita
sendiri.
Lebih baik dilecehkan,
Daripada melecehkan diri kita
sendiri.
Lebih baik dikhianati,
Daripada mengkhianati diri
kita sendiri.
Lebih baik dikecewakan,
Daripada mengecewakan diri
kita sendiri.
Lebih baik ditipu,
Daripada menipu diri kita
sendiri.
Lebih baik dihina,
Daripada menghina diri kita sendiri.
Lebih baik diremehkan,
Daripada meremehkan diri kita
sendiri.
Lebih baik diragukan,
Daripada meragukan diri kita
sendiri.
Lebih baik direndahkan,
Daripada merendahkan diri
kita sendiri.
Lebih baik tidak dihargai,
Daripada gagal menghargai diri
kita sendiri.
Lebih baik ditolak,
Daripada menolak diri kita
sendiri.
Lebih baik tidak dicintai,
Daripada gagal mencintai diri
kita sendiri.
Lebih baik dibonsai,
Daripada mengerdilkan diri
kita sendiri.
Lebih baik dipenjara,
Daripada memenjarakan
kebebasan diri kita sendiri.
Lebih baik dibodohi,
Daripada membodohi diri kita
sendiri.
Lebih baik dijatuhkan,
Daripada menjatuhkan diri
kita sendiri.
Lebih baik teraniaya,
Daripada menganiaya diri kita
sendiri.
Lebih baik tersiksa,
Daripada menyiksa diri kita
sendiri.
Lebih baik diingkari janji,
Daripada mengingkari janji diri
kita sendiri.
Lebih baik tidak mendapatkan,
Daripada tidak memiliki diri
kita sendiri.
Seringkali kita tidak dapat
menawar terlampau banyak,
Ataupun mengharap memiliki
banyak opsi pilihan dalam hidup ini.
Kita senantiasa dihadapkan
pada pilihan-pilihan yang terbatas serta sukar untuk dipilih.
Dengan mengetahui dan
menyadari,
Bahwa dalam situasi maupun
kondisi sesulit apapun yang kita hadapi dan jumpai,
Kita tetap memiliki pilihan
bebas serta opsi lain untuk kita pilih,
Maka kita dapat bersikap
tegar dan lebih tangguh dalam menjalani kehidupan,
Sekalipun pilihan kita sangat
terbatas diantara dua pilihan sulit.
Itulah makna, PILIHAN BEBAS.
Setidaknya,
Kita masih bisa memilih untuk
tidak merugikan dan tidak melukai diri kita sendiri,
Sekalipun itu berarti kita
akan dirugikan dan disakiti oleh orang lain.
Kita tetap bisa melanjutkan
hidup,
Sekalipun kehidupan ini
berjalan secara tidak ideal,
Sekalipun hidup ini tidak
adil,
Sekalipun kita diperlakukan
secara tidak patut,
Itulah yang disebut sebagai “BERPIKIR
POSITIF”.
©
Hak Cipta HERY SHIETRA.
[NOTE : Definitions of “resilience” : the capacity to recover quickly from difficulties; toughness.]