KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Bravery, is the Base of Intelligence. Keberanian, adalah Pangkal dari Kecerdasan

HERY SHIETRA, Bravery, is the Base of Intelligence. Keberanian, adalah Pangkal dari Kecerdasan

  When everyone in all corners of this world,

Always hurting us,

Without us understanding why it was that way,

It was as if there was an inscription on our foreheads on our heads, “Come on, injure and hurt me, please!”,

Whatever it is,

We don’t need to hurt ourselves.

Let the world out there be hostile towards us,

It is enough to remain sympathetic and understanding towards ourselves.

We cannot control other people or the world out there which is full of injustice,

However,

We still need to be fair to ourselves.

That is what is referred to as capable of loving yourself “unconditionally”,

And,

True courage is “unconditional” courage.

Even if everyone is unfair to us,

Even if it is the people closest to us,

We need to remain present as individuals who are full of justice towards ourselves.

In that way,

We will love and respect ourselves more and more.

When we have someone who loves us,

Namely ourselves,

Then we will be able to continue to love this life,

And live it firmly and gracefully.

A thousand people who really sincerely love us,

It is no more important than the sincere love that comes from and for ourselves.

When we have been able to love and respect ourselves,

So it doesn’t matter anymore, the fact that there are many people out there who are neither being nice nor being proper towards us.

What is always relevant is,

Our attitude towards ourselves.

The rest,

It is no longer relevant.

As an example,

Everyone out there is kind and fair to us,

But when we fail to be fair and proper to ourselves,

What will happen?

It could happen,

All the people in this world betray us who have done a lot of self-sacrifice,

Misuse the trust that we give,

Disappointing us who have put so much effort,

And not responsible for ourselves.

All of this is not as important as our attitude towards ourselves.

Be ourselves that we can rely on,

Personal self that can be trusted by ourselves,

Personal self that is full of responsibility for ourselves.

If it’s not us we need to be able to really rely on,

Then who else?

We have a responsibility to ourselves,

So be like a good lawyer and excel for ourselves.

Just let it be,

When all human beings on this earth,

Never able or willing to understand about us and our problematic problems,

Even misunderstanding and misinformed about us and our life background,

Slander us,

Judging us,

Or even insult and abuse our kindness.

The most important thing is,

We are able and willing to understand ourselves,

Know well about ourselves,

Reliable,

Accepting ourselves as we are,

And make every decision in our life consciously and independently.

Become a human who is free and independent,

In terms of thoughts and decisions in life,

Is everything, and becomes everything for an independent human being.

Not infrequently,

People try to deceive us,

And let them be a fraud.

That’s their business,

None of our business.

Deceive and lie,

Whatever the reason,

Still a cheat and a lie or a series of lies.

By lying,

Someone becomes a liar.

By deception,

Someone becomes a fraud.

Underestimating acts such as lying or cheating,

Ignoring the feelings of his deceived victims,

The culprit will slip into a liar and a superior con artist,

Even though he was originally a little liar and an amateur deceiver,

Thus they began,

From a petty lie and a petty scam.

Whatever the reason,

Lying is a lie,

And cheating is a fraud.

Only those who have mortgaged their honesty,

Who will be able to lie and deceive lightly,

As if cheating and lying were such easy things to do,

As if without consequences and without any risk.

One more time,

Whatever the reason.

Remember, making excuses is typical of the character of a liar and a con artist.

Let us still live as someone who is honest,

Even if that means we will never be able to lie or deceive,

In our life and for the rest of our life,

Whatever the reason,

And without the need to find excuses for that.

We can start,

By being honest and never deceiving or lying to ourselves.

When we fail to be honest towards ourselves,

So it is impossible for us to be honest and fair towards others.

A lie and a fraud,

Like a trap door where once we touch our toes in front of the door,

So forever since then we turn into novice con artists and amateur liars,

And trapped for his whole life in a circle of darkness that is very deep and dark.

Who lives from lies,

Will die of a similar lie.

Who lives by deceiving,

Will die of a similar scam.

Who lives on honesty,

Will be protected by the Law of Karma.

Let alone the world is crazily inverted,

We just focus on ourselves,

The rest is beyond our control.

The most important,

We’ve done our best,

We’ve done what we can,

We have come to be our own good lawyers,

We already live in a straight, honest, and responsible,

Whatever is the result of the output,

We will never be haunted by any regrets in the future.

That’s how life should be lived,

By not letting fear overwhelm us,

Freeze ourselves,

Paralyze us,

Moreover, make ourselves fixated in place.

The fear is the enemy within ourselves that we need to identify and recognize carefully,

Because fear can make our intelligence falls to a low point.

Bravery,

Is the base of intelligence,

That’s what we can call it.

© HERY SHIETRA Copyright.

 

Ketika semua orang di seluruh penjuru dunia ini,

Senantiasa menyakiti diri kita,

Tanpa kita pahami mengapa bisa sampai demikian adanya,

Seolah-olah terdapat tulisan di atas dahi pada kepala kita, “Ayo lukai dan sakiti diri saya ini!”,

Apapun itu,

Kita tidak perlu turut menyakiti diri kita sendiri.

Biarlah dunia di luar sana bersikap bermusuhan terhadap diri kita,

Kita cukup tetap bersikap simpatik dan penuh pengertian terhadap diri kita sendiri.

Kita tidak bisa mengatur orang lain maupun dunia di luar sana yang penuh ketidakadilan,

Namun demikian,

Kita tetap perlu bersikap adil terhadap diri kita.

Itulah yang disebut sebagai mampu mencintai diri sendiri secara “tanpa syarat”,

Serta,

Keberanian yang sejati ialah keberanian yang “tanpa syarat”.

Sekalipun setiap orang bersikap tidak adil terhadap diri kita,

Sekalipun itu adalah orang-orang terdekat dengan diri kita,

Kita perlu tetap hadir sebagai pribadi yang bersikap penuh keadilan terhadap diri kita sendiri.

Dengan cara begitulah,

Kita akan kian menaruh rasa cinta dan rasa hormat terhadap diri kita sendiri.

Ketika kita memiliki seseorang yang mencintai diri kita,

Yakni diri kita sendiri,

Maka kita akan mampu tetap mencintai kehidupan ini,

Dan menjalaninya secara tegar dan lapang dada.

Seribu orang yang betul-betul tulus mencintai diri kita,

Tidaklah lebih penting daripada cinta penuh ketulusan yang bersumber dari serta bagi diri kita sendiri.

Ketika kita telah mampu mencintai dan menghargai diri kita sendiri,

Maka menjadi tidak penting lagi, fakta bahwa terdapat banyak orang di luar sana yang tidak bersikap baik dan juga tidak bersikap patut terhadap diri kita.

Yang selalu menjadi relevan ialah,

Sikap diri kita terhadap diri kita sendiri.

Selebihnya,

Tidak lagi relevan.

Sebagai contoh,

Seluruh orang di luar sana bersikap baik dan adil terhadap diri kita,

Namun bila diri kita gagal untuk bersikap adil dan patut terhadap diri kita sendiri,

Apa jadinya?

Bisa saja terjadi,

Seluruh orang di dunia ini mengkhianati diri kita yang telah banyak melakukan pengorbanan diri,

Menyalah-gunakan kepercayaan yang kita berikan,

Mengecewakan diri kita yang telah banyak bersusah payah,

Dan tidak bertanggung-jawab terhadap diri kita.

Kesemua itu tidaklah sepenting sikap kita terhadap diri kita sendiri.

Jadilah diri pribadi yang dapat diandalkan oleh diri kita sendiri,

Diri pribadi yang dapat dipercaya oleh diri kita sendiri,

Diri pribadi yang penuh tanggung jawab terhadap diri kita sendiri.

Jika bukan diri kita yang perlu dapat benar-benar diandalkan oleh diri kita,

Maka siapa lagi?

Kita punya tanggung jawab terhadap diri kita sendiri,

Maka jadilah seperti seorang pengacara yang baik dan unggul bagi diri kita sendiri.

Biarkan saja,

Ketika seluruh manusia di muka bumi ini,

Tidak pernah mampu ataupun mau untuk memahami tentang diri kita maupun berbagai masalah problematik yang kita hadapi selama ini,

Bahkan salah mengetahui tentang diri kita,

Memfitnah diri kita,

Menghakimi diri kita,

Atau bahkan menghina dan melecehkan diri kita.

Yang terpenting ialah,

Kita mampu dan mau memahami diri kita sendiri,

Mengenal diri kita sendiri secara baik,

Dapat diandalkan,

Menerima diri kita sendiri secara apa adanya,

Dan mengambil setiap keputusan dalam hidup kita secara penuh kesadaran dan secara independen.

Menjadi seorang manusia yang merdeka dan mandiri,

Dari segi pikiran dan keputusan dalam hidup,

Adalah segalanya, dan menjadi segalanya bagi seorang manusia yang independen.

Tidak jarang,

Orang-orang berupaya menipu kita,

Dan biarkanlah mereka menjadi seorang penipu.

Itu urusan mereka,

Bukan menjadi urusan kita.

Menipu dan berbohong,

Apapun alasannya,

Tetap saja menipu dan sebuah atau serangkaian kebohongan.

Dengan berbohong,

Seseorang menjadi seorang pembohong.

Dengan menipu,

Seseorang menjadi seorang penipu.

Meremehkan perbuatan semacam berbohong maupun menipu,

Menyepelekan perasaan korbannya yang tertipu,

Pelakunya akan menjadi tergelincir menjadi seorang pembohong dan seorang penipu yang unggul,

Sekalipun pada mulanya adalah seorang pendusta dan penipu yang amatiran,

Demikianlah mereka bermula,

Dari sebuah kebohongan kecil dan sebuah penipuan kecil.

Apapun alasannya,

Berbohong dalah sebuah kebohongan,

Dan menipu adalah sebuah penipuan.

Hanya mereka yang telah menggadaikan kejujuran nuraninya,

Yang akan dapat berbohong serta menipu secara ringan hati,

Seolah-olah menipu dan berbohong adalah hal yang mudah saja untuk dilakukan,

Seolah-olah tanpa konsekuensi serta tanpa resiko apapun.

Satu kali lagi,

Apapun alasannya.

Mengingat, mencari-cari alasan adalah tipikal karakter seorang pembohong dan penipu.

Biarlah kita tetap hidup sebagai seseorang yang jujur,

Sekalipun itu artinya kita tidak akan pernah mampu berbohong ataupun membuat penipuan,

Dalam hidup kita dan untuk seumur hidup kita,

Apapun alasannya,

Serta tanpa perlu mencari-cari alasan untuk itu.

Kita dapat memulainya,

Dengan cara bersikap jujur dan tidak pernah menipu ataupun membohongi diri kita sendiri.

Ketika gagal bersikap jujur terhadap diri kita sendiri,

Maka kita tidak mungkin bersikap jujur dan adil terhadap orang lain.

Sebuah kebohongan dan penipuan,

Bagaikan pintu jebakan dimana sekali kita menyentuhkan jari kaki di atasnya,

Maka selamanya sejak saat itulah kita berubah menjadi seorang penipu pemula dan pembohong yang amatir,

Dan terjebak untuk seumur hidupnya dalam lingkaran kegelapan yang sangat dalam dan kelam.

Yang hidup dari kebohongan,

Akan mati karena kebohongan serupa.

Yang hidup dari menipu,

Akan mati karena penipuan serupa.

Yang hidup dari kejujuran,

Akan terlindungi oleh Hukum Karma.

Biarkan saja dunia ini dengan gilanya terputar-balik,

Kita cukup berfokus pada diri kita sendiri,

Selebihnya diluar kekuasaan kita untuk mengendalikan.

Yang terpenting,

Kita telah melakukan yang terbaik,

Kita telah melakukan apa yang dapat kita lakukan,

Kita telah hadir sebagai pengacara yang baik bagi diri kita sendiri,

Kita telah hidup secara lurus, jujur, serta bertanggungjawab,

Apapun yang menjadi hasil output-nya,

Tanpa akan pernah kita dihantui oleh penyesalan apapun dikemudian hari.

Begitulah hidup semestinya dijalani,

Dengan tidak membiarkan perasaan takut menguasai diri kita,

Membekukan diri kita,

Melumpuhkan diri kita,

Terlebih membuat diri kita terpaku di tempat.

Perasaan takut adalah musuh di dalam diri yang perlu kita identifikasi serta kenali secara saksama,

Karena perasaan takut dapat membuat kecerdasan kita merosot hingga ke titik terendah.

Keberanian,

Adalah pangkal dari kecerdasan,

Begitulah kita dapat menyebutnya.

© Hak Cipta HERY SHIETRA.