A Simple Song of Honesty. Sebuah Lagu Kejujuran Penuh Kesederhanaan nan Bersahaja

 HERY SHIETRA, Itu dapat Terjadi karena Kita Telah Lupa, Kita Menyebutnya sebagai Lagu Kejujuran

As law enforcement officers,

Should carry out the duties and responsibilities to eradicate crime,

Not to be an agent of crime.

However, not a few of our law enforcement officers are the criminals who deserve to be punished.

It happened because they had forgotten about their professional oath, which they had promised when they first became a law enforcement officer.

Not a few teachers,

Which makes the student look foolish in the eyes of the student himself,

Instead of building and growing self-confidence in his students.

It happened because they had forgotten that the teachers were stupid when they were little,

No different from his current students.

Not infrequently among us who get frustrated,

Since losing the spirit of life in him when he became an adult,

Or even feel meaningless in living life,

To just live life,

Like following the water that flows downward,

Just to live from day to day and age,

Withered like fallen autumn leaves.

It happened because they had forgotten about their childhood ideals,

Or even forget that water naturally always flows downwards, not upwards.

Not a few of us feel how bored this life is,

Tired and full of discontent,

Being played with and being busy here and there to satisfy a sense of dissatisfaction in this life,

But again trapped in a state of feeling full of boredom and burnout dealing with ourselves alone.

Feeling bored, even when facing ourselves or when just being with ourselves alone?

It happened because they had forgotten their enthusiastic childhood spirit with all its curiosity,

Forgetting, that the best friends are ourselves.

Many among parents,

As if acting arbitrarily to their own sons and daughters,

As if without wanting to understand the thoughts, conditions, and aspirations of their children,

To be bullying in the name of the child's good,

Although that is not necessarily the child's wish,

It could simply be the wish of the parents that were forced on those children who were helpless and unable to express their own heart.

It happened because they had forgotten that they too had been a child in their childhood.

Become an adult,

It turns out to make someone forget that they were once a child when they were very young.

Many among our society seem to make taboo, attitudes such as self-expression,

As if expressing and being honest about our own feelings and thoughts is wrong and should be prohibited.

It happens because they have forgotten, that honesty and being honest with themselves and with others, is a virtue of character,

Or maybe forget that every human being has feelings and expectations in their hearts.

It is easy for us to find, among our state officials who when they have been elected and occupy a position,

Precisely then become a corrupt official,

Even stealing the rights of their own people,

Stealing the rights of many people who are poorer than the official.

It happened because they had forgotten, that they were originally part of the common people before being elected by the commoners,

Forget that they are only representatives of the people who work for the good of the people they represent.

All of us, without exception, have been born in a hell realm,

Feeling the pain of being punished for our bad deeds while living as humans,

Become a resident of the hell realm,

Before then being reborn as a human in the human realm,

But again we do evil,

As if not deterred from falling back and being tormented in the hell realm.

It happened because they had forgotten, how tormented we were to receive punishment in hell in our previous lives.

There are no less people among us,

Who complains about how tiring it is to do all the routine of life in everyday life,

Gotta wash and clean our own house,

You have to cook yourself to be able to eat, and so on.

It happens because they have forgotten that our ancestors did not know all the technological advances like today,

Where our ancestors had to walk long distances just to deliver a letter or could only eat dishes with simple spices using wooden sticks as fuel.

Of course we ourselves have become sick because of a stupid act which only hurts our own health,

However, over and over again we do the stupid foolish deeds again,

Which we will regret ourselves at a later date.

It's because we have forgotten that we have made all those stupid, silly mistakes that we regret afterward.

Not a few among adults,

Even though the hair on the head has turned white,

But still being childish,

It is as if his soul has never grown up in line with the increase in body weight which is getting bigger every year.

It happened because they had forgotten that they were getting older and getting older.

If a donkey will remember the location of the hole where he had fallen,

A human being, it turns out that sometimes it is more stupid than a donkey.

That is why,

Why are we as humans,

It deserves to be called an FORGETTING creature.

Whatever the reason,

On top of that,

There is one thing that we should never forget in this life,

Namely to pay all our karmic debts as long as we are alive and breathing,

Before it's too late.

Responsibility is not to be forgotten,

Just like,

What if our heart forgets to breathe oxygen for our bodies?

If we don't forget to fill our bodies with food intake,

As much as three or two times a day,

Or like bathing and cleaning the body twice a day,

Why can we ignore and forget other things that are no less important, with self-responsibility as a civilized human being?

Perhaps, it happened because they had forgotten that those who run away from responsibility are savages.

There are many people who commit all crimes and harm or hurt other people,

With a happy heart,

Without fear,

Without shame,

It happens because they have forgotten that there is a LAW OF KARMA that governs this universe and binds all living things,

Without exception.

More dangerous than all of that,

It is when a human being has forgotten that he is a human,

Therefore behave like an animal which humiliates or even becomes a predator for others.

It Can Happen Because We Have Forgotten, We Call It The Song of Honesty.

© HERY SHIETRA Copyright.

 

Sebagai aparatur penegak hukum,

Semestinya menjalankan tugas dan tanggungjawab untuk memberantas kejahatan,

Bukan untuk menjadi agen kejahatan.

Namun, tidak sedikit diantara aparatur penegak hukum kita yang justru menjadi penjahat yang paling layak untuk dihukum.

Itu terjadi karena mereka telah lupa tentang sumpah jabatan yang dulu pernah mereka janjikan saat pertama kali menjadi seorang aparatur penegak hukum.

Tidak sedikit kalangan guru,

Yang membuat muridnya tampak bodoh di mata dirinya sendiri,

Alih-alih membangun dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri para muridnya.

Itu terjadi karena mereka telah lupa bahwa para guru tersebut pun adalah bodoh sewaktu masih kecil,

Tidak berbeda dengan para muridnya saat kini.

Tidak jarang diantara kita yang menjadi frustasi,

Karena kehilangan semangat hidup dalam dirinya ketika menjadi dewasa,

Atau bahkan merasa tidak memiliki makna dalam menjalankan kehidupan,

Menjadi sekadar menjalankan hidup,

Seperti mengikuti air yang mengalir ke bawah,

Sekadar untuk hidup dari hari ke hari dan menua,

Menjadi layu seperti daun musim gugur yang berguguran.

Itu terjadi karena mereka telah lupa tentang cita-cita masa kecil mereka,

Atau bahkan lupa bahwa air secara alamiahnya selalu mengalir ke bawah, bukan ke atas.

Tidak sedikit diantara kita yang merasakan betapa bosannya kehidupan ini,

Menjemukan dan penuh ketidakpuasan,

Dipermainkan dan disibukkan kesana dan kemari untuk memuaskan rasa ketidakpuasan dalam hidup ini,

Namun kembali lagi terjebak dalam kondisi perasaan penuh kebosanan dan kejenuhan berhadapan dengan diri kita seorang diri.

Merasa bosan, bahkan ketika menghadapi diri kita sendiri atau ketika hanya bersama diri kita sendiri seorang diri?

Itu terjadi karena mereka telah lupa semangat masa kecil mereka yang penuh antusias dengan segala rasa ingin tahunya,

Lupa, bahwa sahabat terbaik ialah diri kita sendiri.

Banyak diantara kalangan orangtua,

Yang seolah bertindak sewenang-wenang kepada putra dan puteri mereka sendiri,

Seolah tanpa mau memahami pikiran, kondisi, serta aspirasi anak-anak mereka,

Menjadi penindasan yang mengatasnamakan demi kebaikan sang anak,

Meski belum tentu itu menjadi keinginan anak,

Bisa jadi itu sekadar menjadi keinginan orangtua yang dipaksakan kepada anak-anak tersebut yang tidak berdaya dan tidak mampu mengungkapkan isi hatinya sendiri.

Itu terjadi karena mereka telah lupa bahwa mereka pun pernah menjadi seorang anak-anak di masa kecil mereka.

Menjadi dewasa,

Ternyata dapat membuat seseorang melupakan bahwa mereka pernah menjadi seorang anak kecil ketika masih sangat kecil.

Banyak diantara kalangan masyarakat kita yang seolah menjadikan tabu, sikap-sikap seperti ekspresi diri,

Seolah mengungkapkan dan jujur terhadap perasaan dan pikiran kita sendiri, adalah hal yang keliru dan patut dilarang.

Itu terjadi karena mereka telah lupa, bahwa kejujuran dan bersikap jujur terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain, adalah sebuah keluhuran karakter,

Atau mungkin lupa bahwa setiap manusia memiliki perasaan dan espektasi dalam hatinya masing-masing.

Mudah kita temui, kalangan pejabat negara kita yang ketika telah terpilih dan menjabat,

Justru kemudian menjadi pejabat yang korup,

Bahkan mencuri hak-hak rakyat mereka sendiri,

Mencuri hak-hak orang-orang banyak yang lebih miskin daripada sang pejabat.

Itu terjadi karena mereka telah lupa, bahwa mereka semula adalah bagian dari rakyat jelata sebelum kemudian dipilih oleh rakyat jelata,

Lupa, bahwa mereka hanya sekadar wakil dari rakyat yang bekerja demi kebaikan rakyat yang mereka wakili.

Semua diantara kita, tanpa terkecuali, pernah terlahir di alam neraka,

Merasakan derita akibat penghukuman atas perbuatan-perbuatan buruk kita semasa hidup sebagai manusia,

Menjadi penghuni alam neraka,

Sebelum kemudian terlahir kembali sebagai manusia di alam manusia,

Namun lagi-lagi kita berbuat kejahatan,

Seolah tidak jera kembali terjatuh dan tersiksa di alam neraka.

Itu terjadi karena mereka telah lupa, betapa tersiksanya kita menerima penghukuman di neraka dalam kehidupan-kehidupan kita sebelumnya.

Tidak kalah banyaknya masyarakat diantara kita,

Yang berkeluh-kesah betapa meletihkannya melakukan segala rutinitas kehidupan di keseharian,

Harus mencuci dan memberihkan rumah kita sendiri,

Harus memasak sendiri untuk bisa makan, dan sebagainya.

Itu terjadi karena mereka telah lupa bahwa nenek moyang kita tidak mengenal segala kemajuan teknologi seperti sekarang ini,

Dimana para nenek moyang kita harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh hanya untuk menyampaikan sebuah surat atau hanya dapat memakan masakan dengan bumbu sederhana dengan menggunakan batang kayu sebagai bahan bakarnya.

Kita sendiri tentunya pernah menjadi sakit karena suatu perbuatan bodoh yang hanya menyakiti kesehatan diri kita sendiri,

Namun, lagi dan lagi kita melakukan kembali perbuatan-perbuatan bodoh yang konyol,

Yang akan kita sesali sendiri di kemudian hari.

Itu terjadi karena mereka telah lupa pernah melakukan berbagai kesalahan konyol yang bodoh yang kita sesali sendiri sesudahnya.

Tidak sedikit pula diantara orang-orang dewasa,

Sekalipun rambut di kepala telah memutih,

Namun masih juga bersikap kekanakan,

Seolah jiwanya tidak pernah turut bertumbuh dewasa sejalan dengan peningkatan bobot tubuhnya yang kian besar setiap tahunnya.

Itu terjadi karena mereka telah lupa bahwa umur mereka telah bertambah dan menjadi lebih tua.

Bila seekor keledai sekalipun akan terus mengingat letak lubang dimana dirinya pernah terjatuh,

Seorang manusia, ternyata terkadang lebih bodoh daripada seekor keledai.

Itulah sebabnya,

Mengapa kita sebagai manusia,

Layak disebut sebagai makhluk PELUPA.

Apapun alasannya,

Diatas kesemua itu,

Ada satu hal yang tidak pernah boleh kita lupakan dalam hidup ini,

Yakni untuk membayar seluruh hutang-hutang karma kita selama kita masih hidup dan bernafas,

Sebelum semuanya terlambat.

Tanggung jawab bukanlah untuk dilupakan,

Sama seperti halnya,

Bagaimana bila jantung kita lupa bernafas menghirup oksigen bagi tubuh kita?

Bila kita tidak lupa untuk mengisi tubuh kita dengan asupan makanan,

Sebanyak tiga atau dua kali sehari,

Atau seperti mandi dan membersihkan tubuh dua kali dalam sehari,

Mengapa kita bisa mengabaikan dan melupakan hal-hal lain yang tidak kalah penting, dengan tanggung jawab diri sebagai seorang manusia yang beradab?

Mungkin, itu terjadi karena mereka telah lupa bahwa orang-orang yang lari dari tanggung jawab adalah orang-orang biadab.

Banyak orang-orang yang melakukan segala kejahatan dan merugikan ataupun menyakiti orang-orang lainnya,

Dengan hati yang gembira,

Tanpa rasa takut,

Tanpa rasa malu,

Itu terjadi karena mereka telah lupa akan adanya HUKUM KARMA yang mengatur alam semesta ini dan mengikat seluruh makhluk hidup,

Tanpa terkecuali.

Terlebih berbahaya dari kesemua itu,

Ialah ketika seseorang manusia telah lupa bahwa dirinya adalah manusia,

Karenanya berperilaku seperti seekor hewan yang memalukan atau bahkan menjadi predator bagi sesamanya.

Itu dapat Terjadi karena Kita Telah Lupa, Kita Menyebutnya sebagai Lagu Kejujuran.

© Hak Cipta HERY SHIETRA.