Akibat Hukum Pemberi Surat Kuasa yang Meninggal Dunia, Diampu, ataupun Pailit

Question: Apakah bila penerima surat kuasa (SK) tidak mengetahui bahwa pihak Pemberi Kuasa telah meninggal dunia, atau ternyata Pemberi Kuasa telah memberikan kuasa yang sama tersebut kepada pihak lain tanpa sepengetahuan Penerima Kuasa, apakah segala perbuatan yang telah dilakukan Penerima Kuasa sesuai amanat dalam SK menjadi gugur atau tetap mengikat? Bagaimana jika pihak Pemberi Kuasa diampu ataupun dalam keadaan pailit?
Brief Answer: Tetap mengikat sepanjang Penerima Kuasa tidak mengetahui atau tidak menduga tentang meninggalnya Pemberi Kuasa atau tentang suatu sebab lain yang menyebabkan berakhirnya kuasa itu. Bila Pemberi maupun Penerima Kuasa dalam keadaan diampu ataupun pailit, juga otomatis SK menjadi gugur saat itu.
Explanation:
Pasal 1813 KUHPerdata: “Pemberian kuasa berakhir: - dengan penarikan kembali kuasa penerima kuasa; - dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh penerima kuasa; - dengan meninggalnya, pengampuan atau pailitnya, baik pemberi kuasa maupun penerima kuasa; -  dengan kawinnya perempuan yang memberikan atau menerima kuasa.”

Secara yuridis, SK memang berakhir ketika SK tersebut telah dicabut, ataupun ketika Pemberi Kuasa meninggal dunia. Namun ketika Penerima Kuasa tak mengetahui bahwa SK tersebut telah dicabut (tanpa pemberitahuaan dari Pemberi Kuasa), maka SK dianggap masih berlaku secara sah dan mengikat para pihak. Pemberian dan penerimaan kuasa, tidak dapat diwariskan pada ahli waris.

Pasal 1818 KUHPerdata: “Jika pemegang kuasa tidak tahu tentang meninggalnya pemberi kuasa atau tentang suatu sebab lain yang menyebabkan berakhirnya kuasa itu, maka perbuatan yang dilakukan dalam keadaan tidak tahu itu adalah sah. Dalam hal demikian, segala perikatan yang dilakukan oleh penerima kuasa dengan pihak ketiga yang beritikad baik, harus dipenuhi terhadapnya.
© SHIETRA & PARTNERS Copyright