This is the Magic Behind Our Minds, Not a Matter of Facts. Inilah Keajaiban Dibalik Pikiran Kita, Bukan Persoalan Fakta

Hery Shietra, This is the Magic Behind Our Minds, Not a Matter of Facts. Inilah Keajaiban Dibalik Pikiran Kita, Bukan Persoalan Fakta

This is the magic behind our minds,

If we try to find reasons to be unhappy,

Then we definitely find various reasons to be unhappy.

On the contrary,

If we look for reasons to be happy,

Then we will definitely find reasons to be happy.

The decision is in the way we think.

Whatever that is,

But there is no reason for us to be unhappy and not choose to be happy.

There are a lot of mean and selfish people out there,

But there are also good, kind-hearted people out there.

We don’t need to focus on the bad guys,

We just need to focus on the good people who are out there or who are around us.

We need to limit ourselves and our own thoughts,

So that we can focus on what is truly productive, healthy and important for our mental health.

Being selective is important,

We need to be clever in choosing what our way of thinking is,

Or start learning to think intelligently and wisely.

As well as,

If we look for reasons not to like our job,

Then we definitely find reasons to not like our jobs,

And trapped in our own way of thinking.

On the contrary,

If we have the strong will and courage to make the decision to like our jobs,

Then we will definitely find reasons to like our jobs or work.

If you are looking for reasons not to like your life partner,

Then you will definitely find reasons not to like your life partner,

And trapped in a state of mind dominated by dissatisfaction.

If you’re looking for reasons not to like yourself,

Then you will find lots of reasons to dislike yourself.

Regarding what you can still improve about yourself,

So fix it as best you can.

But if not,

There is no other choice for us but to realize the various reasons for liking ourselves,

For example, if we are kind-hearted individuals,

Not selfish,

Not troublesome,

easy to care for,

Simple,

Do a lot of good deeds,

Do a little bad thing,

Can be trusted,

Dare to admit mistakes and take responsibility,

Honest,

Have unique skills,

Or if we only have the patience as our virtue.

If we are trapped in a reality that is not ideal,

So we have no other choice, but to survive by creating conditioning in our minds and the way we think.

If you cannot immediately change your job to another job,

So keep doing your work as you have always done it,

But try to enjoy it more by finding reasons to like your job.

Therefore,

Your job will no longer be so mentally taxing,

And start to enjoy it.

That’s what is called,

Smart way to deal with situations.

Often,

None of this is a matter of fact,

But the problem behind a perception,

Or the way we see and process or interpret it in our minds.

Facts are still facts,

It cannot be changed as easily as turning the palm of your hand.

Facts have no value,

It is our thoughts and the way we think that gives these facts a value.

But we have free will over how we think.

Our mind,

Filled with mind games, tricky games.

Most people are stuck in their own way of thinking,

Delused by their own thoughts,

Even fooled by their own thoughts.

We must be wary of our own thoughts,

Always watch him carefully,

Like when we are handling a knife,

It can be useful and it can also hurt ourselves or hurt others.

It’s not an easy matter,

When we face our own thoughts.

Therefore,

Begin to know yourself and your own thoughts better.

Sometimes,

Our minds can run so wild,

So hard to control,

So hard to predict,

So “tricky”.

© HERY SHIETRA Copyright.

 

Inilah keajaiban dibalik pikiran kita,

Bila kita mencoba menemukan alasan untuk tidak bahagia,

Maka kita pasti menemukan berbagai alasan untuk tidak bahagia.

Sebaliknya,

Bila kita mencari-cari alasan untuk bahagia,

Maka pasti kita menemukan alasan-alasan untuk bahagia.

Keputusannya ada pada cara kita berpikir.

Apapun itu,

Tapi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bahagia dan tidak memilih untuk bahagia.

Ada banyak orang jahat dan egois di luar sana,

Namun juga ada orang-orang baik yang baik hatinya di luar sana.

Kita tidak perlu berfokus pada orang-orang jahat tersebut,

Kita cukup berfokus kepada orang-orang baik yanga da di luar sana atau yang ada di sekitar kita.

Kita perlu membatasi diri dan pikiran kita sendiri,

Agar dapat berfokus pada apa yang betul-betul produktif, sehat, dan penting bagi kesehatan jiwa kita.

Menjadi selektif itu penting,

Kita perlu pandai dalam memilih apa yang menjadi cara berpikir kita,

Atau mulai belajar untuk berpikir secara cerdas dan bijaksana.

Sama halnya,

Bila kita mencari-cari alasan untuk tidak menyukai pekerjaan kita,

Maka kita pasti menemukan alasan-alasan untuk tidak menyukai pekerjaan kita,

Dan terjebak dalam cara berpikir kita sendiri itu sendiri.

Sebaliknya,

Bila kita punya kemauan kuat serta keberanian untuk membuat keputusan untuk menyukai pekerjaan kita,

Maka kita pun pasti menemukan alasan-alasan untuk menyukai pekerjaan kita.

Bila Anda mencari-cari alasan untuk tidak menyukai pasangan hidup Anda,

Maka Anda pasti akan menemukan alasan-alasan untuk tidak menyukai pasangan hidup Anda tersebut,

Dan terjebak dalam kondisi pikiran yang dikuasai oleh ketidakpuasan.

Bila Anda mencari-cari alasan untuk tidak menyukai diri Anda,

Maka Anda akan menemukan banyak sekali alasan untuk tidak menyukai diri Anda sendiri.

Terhadap apa yang masih dapat Anda perbaiki dari diri Anda,

Maka perbaikilah semampu yang Anda mampu.

Namun bila tidak,

Tidak ada pilihan lain bagi kita selain menyadari berbagai alasan untuk menyukai diri kita sendiri,

Semisal bahwa kita adalah pribadi yang baik hati,

Tidak egois,

Tidak merepotkan,

Mudah dirawat,

Sederhana,

Banyak berbuat kebajikan,

Sedikit berbuat hal buruk,

Dapat dipercaya,

Berani untuk mengakui kesalahan dan bertanggung-jawab,

Jujur,

Memiliki keterampilan yang unik,

Ataupun bila kita hanya memiliki keunggulan dalam hal kesabaran.

Bila kita terjebak dalam realita yang berjalan secara tidak tidak ideal,

Maka kita tidak punya pilihan lain, selain bertahan dengan membuat pengkondisian dalam pikiran dan cara kita berpikir.

Bila Anda tidak bisa untuk segera mengganti pekerjaan Anda dengan pekerjaan lain,

Maka tetaplah jalani pekerjaan Anda seperti yang selama ini Anda kerjakan,

Namun mencoba lebih menikmatinya dengan mencari alasan untuk menyukai pekerjaan Anda.

Dengan begitu,

Pekerjaan Anda tidak lagi begitu membebani mental,

Dan mulai bisa menikmatinya.

Itulah yang disebut,

Cara cerdas menyikapi keadaan.

Seringkali,

Semua ini bukanlah persoalan fakta,

Namun permasalahan dibalik sebuah persepsi,

Atau cara kita melihat dan mengolah atau menafsirkannya dalam pikiran.

Fakta tetaplah fakta,

Tidak bisa diubah semudah membalik telapak tangan.

Fakta tidak memiliki sebuah nilai,

Pikiran dan cara kita berpikir yang memberikan fakta tersebut sebuah nilai.

Namun kita punya kehendak bebas atas cara kita berpikir.

Pikiran kita,

Penuh dengan permainan pikiran.

Sebagian besar orang terjebak dalam cara berpikir mereka sendiri,

Berdelusi akibat pikiran mereka sendiri,

Bahkan terkecoh oleh pikiran mereka sendiri.

Kita harus waspada terhadap pikiran kita sendiri,

Senantiasa mengawasinya dengan saksama,

Ibarat ketika kita sedang menangani sebuah pisau,

Bisa bermanfaat dan bisa juga melukai diri kita sendiri ataupun melukai orang lain.

Bukanlah persoalan mudah,

Ketika kita menghadapi pikiran kita sendiri.

Untuk itu,

Mulailah untuk lebih mengenali diri dan pikiran kita sendiri.

Terkadang,

Pikiran kita bisa begitu liar,

Begitu sukar dikendalikan,

Begitu sulit diprediksi,

Begitu “tricky”.

Karena itulah,

Kita perlu belajar dan berlatih mengendalikan pikiran kita sendiri,

Lewat praktik latihan dengan disiplin diri yang ketat,

Berupa self-control dalam keseharian kita.

Mereka yang terampil dalam self=control,

Amat terlatih dalam menaklukkan diri dan pikiran mereka sendiri.

© Hak Cipta HERY SHIETRA.